TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Salah satu calon anggota Pengawas Pemilu Desa/Kelurahan PPDK Kecamatan Tabanan, I Wayan Sudiarta mempertanyakan alasan Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) tidak meloloskan menjadi anggota PPDK Desa Dajan Peken. Sedangkan dari tes sebelumnya sudah dilalui ia dinyatakan lolos. Namun saat pleno dirinya dinyatakan tidak lolos.
Diketahui, I Wayan Sudiarta dalam pengumuman nama-nama yang lolos seleksi wawancara di Panwascam. Pada akhirnya ia gagal lolos.
Akhirnya Sudiarta mendatangi Panwascam Tabanan, Jumat (13/3/2020). Kehadirannya untuk menanyakan kriteria penilaian calon PPKD pilkada 2020.
Gagalnya Sudiarta mendapatkan informasi yang menyebutkan, dirinya tidak lolos lantaran dia pernah menjadi saksi di salah satu TPS di Banjarnya dalam Pilpres 2014. Kegagalannya sebagai anggota PPDK disebut-sebut akibat kesepakatan Bawaslu.
Untuk mendapatkan kejelasan dari informasi tersebut sehingga ia mendatangi Panwascam.”Ini bukan karena saya tidak terpilih dan tidak menerima apa yang menjadi keputusan. Asalkan sudah sesuai dengan seleksi ternyata ada syarat yang tak terpenuhi. Biar jelas apa itu kesepakatan atau peraturan itu saya terima,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panwascam Tabanan Ketut Mirageni Waraspati saat ditanyakan soal hal ini, mengatakan, dengan tidak lolosnya Sudiarta sebagai anggota PPDK Desa Dajan Peken bukan berdasarkan kesepakatan, melainkan sudah sesuai form aspek penilaian integritas (keterlibatan sebagai calon peserta pemilihan, tim kampanye, saksi peserta pemilihan).
“Saat dilakukan tes wawancara ketika ditanya tentang pengalaman pemilu, mengakui sempat menjadi saksi pemilu.”Kami tidak membedakan dengan calon lainya. Sedangkan kami loloskan dan kedepankan yang lebih independen,”katanya. (mp/ka)
