fbpx
BirokrasiDenpasarFeatured

Gubernur Koster Rakor dengan Ketua Gugus Tugas Pusat Doni Monardo, Sampaikan Kemajuan Penanganan COVID-19 di Provinsi Bali

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan covid-19 bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional lewat video conference dari Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar Minggu (3/5/2020) pagi.

Dalam rapat yang dipimpin langsung Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo itu, Gubernur Koster didampingi Sekretaris Daerah (Sekda ) Pemprov Bali Dewa Made Indra serta Kepala OPD terkait guna melaporkan perkembangan terbaru upaya penanganan penyebaran virus Covid-19 di Bali. Rapat Koordinasi tersebut diikuti pula Gubernur/Wakil Gubernur se-Jawa-Bali.

Dalam rapat Gubernur Koster memaparkan terkait kondisi dan situasi terkait covid-19 di Provinsi Bali.

Kasus pasien positif di Bali sejumlah 237 orang berdasarkan data kemarin Sabtu, 2 Mei 2020 yang terdiri dari 8 WNA, 20 orang WNI luar daerah dan paling dominan adalah berasal dari PMI/ABK yakni 141 orang, sedangkan kasus transmisi lokal 68 orang.

Dari jumlah itu PMI yang sudah kembali ke Bali totalnya 11.800, dimana keseluruhannya sudah kami rapid test,”katanya.

Dikatakan dalam penanganan terhadap kasus positif di Bali, pasien yang tercatat sembuh 129 orang (54 persen dari jumlah akumulatif positif) dan yang meninggal 4 orang (2 persen) serta yang saat ini masih dalam perawatan 104 orang (44 persen).

Sementara itu dari fasilitas kesehatan kami di Bali, 13 RS rujukan dengan fasilitas memadai dengan 132 ruang isolasi masih tersedia. Bantuan APD dan masker sampai saat ini masih mencukupi.

Baca Juga:  Indonesia Usulkan 'Centre of Excellence' Jadi Solusi Masalah Iklim

“Kami juga sedang menyiapkan tambahan fasilitas untuk uji SWAB di RS PTN Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa, selain di RS Sanglah,”jelasnya.

Perlengkapannya sebagian besar sudah tersedia, dan kami mohonkan untuk melengkapi peralatan tersebut lewat surat yang telah kami sampaikan. “Kami mohon fasilitasinya kepada Kementrian Kesehatan agar permintaan ini bisa direalisasikan. Ini penting karena penambahan fasilitas uji SWAB di dua tempat tersebut akan meningkatkan jumlah sampel yang bsia diuji sekaligus mempersingkat waktunya,”ungkapnya.

Lanjut Koster, juga melaporkan, sebelumnya ada berita cukup ‘heboh’ di satu Desa di Kabupaten Bangli yang dilaporkan terdapat 443 orang yang positif setelah di-rapid test. Namun setelah dirapid test ulang dan dilanjutkan dengan tes SWAB, hasilnya 275 hasilnya negatif. Saat ini tinggal 139 orang menunggu hasil tes SWAB-nya. “Mudah-mudahan semuanya negatif. Untuk itu saya mohonkan semua media yang memberitakan hal tersebut, bisa merevisi beritanya bahwa hasil tes SWAB-nya negative,”jelasnya.

Ditambahkan Koster disamping itu dapat di laporkan juga di Bali, kami di Bali sedang konsen di 3 Kabupaten, yakni di Bangli, Karangasem dan Buleleng karena ada penambahan transmisi lokal lewat para PMI.

Kami mohon bantuan dan fasilitasi berkenaan dengan himbauan warga yang mudik. Karena ada kasus di Bali ada warga luar daerah yang berprofesi sebagai tukang, yang jumlahnya hampir 1000 orang, yang sudah tidak ada pekerjaan dan tidak ada tempat tinggal, sebaiknya diberikan ijin untuk pulang ke daerahnya. Kesemuanya sudah mengantongi surat dari Gugus Tugas Provinsi Bali,”himbuhnya.

Baca Juga:  Sekda Dewa Indra Dorong Layanan Pencatatan Kekayaan Intelektual Jemput Bola ke Masyarakat

Sementara untuk Kartu Pra-kerja serta bantuan sosial, saya harapkan di Bali bisa fleksibel dengan berbasis desa. Di mana di Bali kami mempunyai desa adat dengan Satgas Gotong-royongnya yang siap bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan terlebih mereka juga lebih tahu warga yang memang membutuhkan bantuan sosial, lebih paham peta di lapangan. Untuk persediaan pangan di Bulog dan lembaga lain di desa-desa, ketersediaan pangan memadai sampai 6 bulan ke depan.

Pasar tradisonal dan modern, kami tetap buka dengan jam operasional yang terbatas dan menggunakan protokol kesehatan memakai masker, jaga jarak, dan terus kami pantau.

Dari pergerakan masyarakat di Bali, jika melihat di desa-desa adat karena aturannya sangat ketat pergerakannya tidak sampai 10 persen. Hanya di kota Denpasar yang agak ramai, namun kami terus perketat agar pergerakannya semakin menurun,”pungkasnya.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Nasional Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, untuk fasilitas uji SWAB di RS Udayana dan Kedokteran Warmadewa akan segera difasilitasi.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak pelabuhan di Jawa Timur agar nasib para pekerja di Bali yang akan kembali ke daerahnya bisa difasilitasi dan tidak lama terkatung-katung,”katanya.

Kata dia, dukungan untuk peralatan pendukung uji SWAB akan dikoordinasikan dengan gugus tugas daerah untuk segera dilakukan distribusi alat,”ujar Doni Monardo. (*mp/rls)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.