fbpx
DenpasarHukum

Aniaya Istri Hingga Tewas, Arisata Dituntut 12 Tahun Penjara

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Pria bernama I Ketut Gede Arisata (23) terdakwa dalam kasus kekerasan terhadap istrinya bernama Ni Gusti Ayu Seriasih hingga meninggal dunia dituntut pidana penjara selama 12 tahun.

Dalam sidang Jaksa Penuntut Umum (JPU) Cokorda Intan Merlany Dewie menyatakan bahwa terdakwa terbukti melakukan perbuatan tindak pidana kerasan fisik dalam lingkup rumah tangga hingga menyebabkan meninggal.

Perbuatan terdakwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) Undang-undang RI nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

“Mohon kepada majelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama 12 tahun kepada terdakwa I Ketut Gede Arisata dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam masa penahanan,” kata jaksa dalam tuntutan di hadapan majelis hakim yang diketuai Angeliky Handajani Day, Senin (2/3/2020) di Pengadilan Negeri Denpasar.

Dalam dakwaan dijelaskan, peristiwa berawal ketika terdakwa datang ke rumah kos korban di Jalan Gunung Sanghyang 124, Padangsambian, Denpasar Barat, Kamis (17/10/2019) sekitar pukul 01.30 WITA.

Karena pintu kamar tertutup dan terkunci, terdakwa kemudian mendobrak sehingga pintu terbuka. Setelah di dalam kamar, terdakwa bertanya kepada korban tentang postingan yang ditulis oleh korban di facebook.

“Di mana-mana kalau sudah janda ya pasti bening lagi, karena doinya lebih fokus ngurus badan dan tanpa ngurus anak lagi. Pas jadi bini dibilang dekil, kusut itu karena efek suami nggak ngasih uang dan waktu lebih untuk ngurus diri (dengan tanda emojie ketawa)” tulis korban seperti tertuang dalam dakwaan.

“Terdakwa juga bertanya mengapa korban memblokir WA dan Facebook terdakwa, saat itu korban menjawab dengan kata-kata, “saya sudah tidak ada sangkut paut lagi dengan kamu,” kata jaksa.

Baca Juga:  Tim Gabungan Amankan 7 Pelaku Penganiayaan di Carik Padang

Jawaban korban menimbulkan pertengkaran mulut. Saat itu korban hendak keluar dari kamar namun karena terdakwa sudah sangat emosi, terdakwa kemudian mengeluarkan pisau kecil sepanjang kurang lebih 15cm dengan gagang kayu dari dalam tas terdakwa.

“Terdakwa langsung menusuk punggung korban sebanyak dua kali sehingga korban jatuh tersungkur bersimbah darah. Setelah melakukan penusukan, terdakwa pergi meninggalkan korban serta mengunci pintu kamar kos dari luar,” beber jaksa.

Akibat perbuatan terdakwa, korban mengalami luka-luka dan akhirnya meninggal saat menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar. (mp/aw)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.