fbpx
JembranaKriminal

Awas! Garam Bercampur Kaca Merebak, Dinas Koperasi Dan Perdagangan Jembrana Lakukan Sidak

Jembrana,mediapelangi.com-Merebaknya isu garam bercampur kaca, menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana melalui Dinas Koperasi dan Perdagangan  yang dengan gerak cepat langsung  melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional. Tujuannya, yaitu untuk memastikan bahwa di wilayah Kabupaten Jembrana aman dari garam beryodium bercampur kaca  yang  saat ini sedang ramai menjadi perbincangan publik.

Pantauan  mediapelangi.com.com sidak kali ini dengan melakukan penyisiran dan pembuktian ke pasar umum Negara yang menjual garam beryodium, Senin(21/08/2017).

Dari hasil sidak kali ini petugas menemukan garam yang dijual oleh pedagang diduga mengandung pecahan kaca,ini dibuktikan setelah petugas mencoba melarutkan garam tersebut kedalam segelas air.

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Jembrana I Gede Made Budiharta,mengatakan walau baru sebatas adanya garam oplosan yang beredar dipasar,pihaknya berharap adanya peran serta masyarakat dan pedagang untuk mengawasi apabila ada menemukan garam oplosan yang dioplos dengan kaca untuk segera melaporkan ke Dinas Koperasi dan [perdagangan Kabupaten Jembrana,”katanya.

Dari pantauan di pasar umum Negara Budiartha menjelaskan untuk sementara stok garam yang ada di pasar yang tersebar di Kabupaten Jembrana belumm begitu aman,pasalnya dari beberapa pedagang sejak seminggu tidak memperoleh pasokan garam,”jelasnya.

Sementara itu menurut salah seorang pedagang yang berhasil ditemui dipasar Negara Kadek Sukmawati,mengatakan meskipun ada garam namun harganya sangat mahal,sementara untuk garam halus jenis daun dan garam lainya kini harganya melonjak dari Rp.800 rupiah per bungkusnya menjadi Rp. 2000 rupiah rupiah per bungkus dan untuk garam besar satu kilo gram dari harga Rp.2000 rupiah menjadi Rp.6000 rupiah perkilo,sementara itu untuk stoknya pun dikurangi dari sebelumnya yang  biasanya  mendapatkan kiriman 50 bal namun sekarang hanya 20 bal,”ungkapnya.

Dengan kesulitan yang dihadi para pedagang di pasar umum Negara disebabkan berkurangnya produksi garam dari petani akibat dari cuaca ektrem.

Dan kini para pedagang sangat berharap dengan segera kesulitan garam ini bisa terlewati mengingat kebutuhan garam untuk pelengkap masakan bisa dengan segera bisa normal, kembali.(*)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.