fbpx
BulelengFeaturedKesehatan

DBD Mengkhawatirkan, Wisnaya Gencar Lakukan Fogging di Kawasan Kota Singaraja

BULELENG, MEDIAPELANGI.com –Ancaman penyakit demam berdarah (DBD) kian meluas di berbagai tempat di Tanah Air. Dampaknya, banyak korban berjatuhan akibat gigitan nyamuk aedes aegypti penyebab munculnya penyakit ini.

Atas konidisi itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buleleng dari partai Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Gede Wisnaya Wisna melakukan Fogging di wilayah Kota Singaraja, Minggu (17/5/2020) pagi.

Dirinya terenyuh lantaran di wilayahnya ada beberapa warga yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) bahkan ada warga yang meninggal dunia dikarenakan DBD.

Pasalnya, kasus demam berdarah di Kabupaten Buleleng meningkat tembus angka 1059 orang, bahkan berujung kematian. Tak pelak hal tersebut memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Wisnaya duduk di Komisi I DPRD Buleleng, langsung bergerak cepat dan turun melakukan fogging mandiri menepis kekhawatiran masyarakat.

Baca Juga:  Memperkuat Toleransi: Pj Bupati Buleleng Fasilitasi Sosialisasi Kuburan Umat Kristiani di Batupulu

Menurutnya, program fogging gratis sebagai antisipasi meluasnya penyebaran DBD. Lebih dari itu, program ini juga sebagai upaya menekan banyaknya korban yang berjatuhan akibat DBD. Pihaknnya berharap, masyarakat juga sama-sama peduli dalam mencegah meluasnya penyebaran DBD di tiap wilayah.

Sejumlah kawasan padat penduduk di kawasan perkotaan seperti Kelurahan Kampung Anyar dan Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, jadi sasaran pengasapan. Fogging dilakukan secara swadaya itu, juga dilakukan di lingkungan Kebon Sari, Kelurahan Kampung Baru Singaraja.

“Fogging mandiri dilakukan untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti. Pengasapan kita lakukan mulai pukul 06.00 sampai pukul 09.00 pagi, menyasar rumah warga, kebun, serta selokan,” kata Wisnaya, Minggu (17/5/2020).

Terkait biaya, Wisnaya memastika murni berasal dari anggaran DPC Hanura Buleleng alias fogging gratis.

Baca Juga:  Tim Kesehatan Polres Tabanan Diterjunkan, Cek Kesehatan Tahanan

“Petugas, bahan bakar, mesin fogging, dan obat, semua berasal dari DPC Hanura Buleleng alias gratis kepada masyarakat,” terangnya.

Apakah fogging mandiri merupakan kegiatan rutin DPC Hanura?

Wisnaya menjawab, fogging mandiri ini dilakukan murni atas permintaan masyarakat, lantaran Dinas Kesehatan Buleleng, dinilai lamban merespon permintaan warga.

“Kan lebih baik mengantisipasi ketimbang mencegah. Bahaya DB sudah mengintai warga ditengah pandemi Covid-19. Nah, kita pun berkomitmen berusaha semaksimal mungkin melayani permintaan masyarakat,” ungkapnya.

Selain melakukan fogging, Wisnaya bersama warga gotong-royong membersihkan selokan, gorong-gorong di lingkungan setempat.

“Mencegah kasus BDB, kita terus mengedukasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Hindari genangan air, menguras bak mandi, dan membunuh jentik dengan menaburkan abate,” pungkasnya.(mp/ar)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.