fbpx
FeaturedHiburanPariwisataPemerintahanSeni BudayaTabanan

Festival Yeh Gangga “Laut Sumber Kehidupan” Padukan Potensi Alam, Budaya dan Maritim

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian dan pariwisata.

Kali ini menyasar potensi wisata pantai Tabanan, Yeh Gangga. Dengan mengambil tema Laut Sumber Kehidupan, Festival Yeh Gangga 2019 akan digelar 22-23 Juni 2019.

Sesuai keterangannya kepada awak media, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, S.Sos menjelaskan, nafas festival Yeh Gangga selain mengangkat potensi alamnya, juga mengaktualisasikan potensi maritim Yeh Gangga yang memang selama ini sudah dikenal sebagai salah pusatnya produk perikanan laut.

“Siapa yang tidak kenal Pindang Yeh Gangga, dan memiliki lobster pasir yang berlimpah” Kata Bupati Eka, Rabu (19/6/2019)

Dikatakan, dalam Festival Yeh Gangga ini, masyarakat Yeh Gangga mengenalkan kuliner laut mereka seperti Pesan Pindang, aneka menu Lobster, Sop Ikan dan sebagainya.

“Kita tidak boleh kalah dengan Badung yang memiliki Jimbaran, Tabanan punya Yeh Gangga. Ke depan kita akan tata areal ini sebagai sentra kuliner laut.” ujar Bupati Eka.

Baca Juga:  Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan, Lapas Tabanan Ikuti Pencanangan Pelayanan Publik Berbasis HAM

Dalam hal pembinaan di bidang kuliner, Bupati Eka menjelaskan mendapat dukungan dari ICA (Indonesian Chef Association) yang pada festival kali ini, dikenalkan menu kreatif yaitu Timbungan Ikan.

Demo memasak Timbungan ini dikemas cukup atraktif sepanjang lebih kurang 50 meter.

Sebagai tuan rumah, masyarakat Yeh Gangga terlibat total dengan antusias yang tinggi.Itu terlihat, sejak awal agenda ini disampaikan, mereka telah menyiapkan diri untuk meramaikannya.

Dijelaskan pula, sebelum secara resmi dibuka, akan diawali dengan upacara Ngeruwat Laut, diiringi tari Rejang Renteng oleh 505 krama istri Yeh Gangga.

Tarian Wali ini langsung mendapat pembinaan dari Ida Ayu Made Diastini, SST., Msi, agar tari tersebut sesuai dengan pakem.

Ida Ayu Made Diastini adalah peneliti yang diberi mandat mensosialisasikan ke seluruh Bali dan pemeluk Hindu di luar daerah.

“Mereka memang bukan penari, mereka dari pedagang, petani, buruh tetapi sangat bergembira bisa menjadi bagian dalam even ini.

Baca Juga:  Tindak Lanjuti Perda Pungutan Wisatawan Asing, Dinas Pariwisata Bali Lakukan Pemantauan di DTW Uluwatu

Hal ini terlihat bagaimana ratusan ibu-ibu itu dengan seksama dan gembira mengikuti setiap arahan instruktur” pungkas Bupati Eka.

Bupati Eka Saat Meninjau Persiapan Pemetasan tari Rejang Renteng di Pantai Yeh Gangga
Bupati Eka Saat Meninjau Persiapan Pemetasan tari Rejang Renteng di Pantai Yeh Gangga

Dalam konteks promosi, kata bupati, sengaja memberikan kesempatan penuh kepada krama Desa Pekraman Yeh Gangga untuk mengelola kegiatan.

Hal ini diharapkan masyarakat dapat berperan secara optimal tidak hanya menjadi penonton.

“Apabila masyarakat setempat sudah berperan secara optimal, mereka akan mendapatkan manfaat dari kegiatan kepariwisataan ini. Dengan demikian mereka akan selalu menjaga keberadaan objek karena sudah merasa memiliki dan mendapatkan keuntungan” Tandasnya.

Sementara, Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolia selaku ketua panitia mengatakan, warga Yeh Gangga mendukung penuh pagelaran festival ini.

“Kami berterimakasih sudah dibantu dalam mempromosikan pantai Yeh Gangga.” Kata Ketut Dolia.

Dipaparkan, agenda festival akan diisi lomba menggambar, lomba menghias Jukung, lomba foto, dan pentas seni.(*mp)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.