fbpx
BirokrasiFeaturedGianyarHukum

Gubernur Koster Dukung BNN Wujudkan Desa Bebas dari Narkoba

GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Bali merupakan salah satu Provinsi yang rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Dari data yang dilansir BNN pada tahun 2017, angka penyalahgunaan narkoba di Bali mencapai 1,62% atau setara dengan 50.539 jiwa. Meskipun angka tersebut telah mengalami penurunan dari tahun 2016, namun  kita tidak boleh lengah mengingat narkoba sudah masuk sampai ke pelosok desa terpencil di Bali.

Untuk itu, Gubernur Koster menyambut baik  terobosan dari BNN dengan menggandeng desa dinas dan desa adat melalui pengukuhan Desa Bersih Narkoba untuk  mencegah sedini mungkin  penyalahgunaan dan peredaran narkoba di tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam acara Peresmian Desa Bersih Narkoba, Pengukuhan Relawan Anti Narkoba dan Penandatanganan Pararem di Balai Budaya, Gianyar, Kamis (15/11/2018).

Lebih jauh dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan dengan dikukuhkannya Desa Bersih Narkoba, diharapkan ruang gerak bagi para pengedar akan semakin sempit, terlebih dengan ditandatanganinya Pararem Anti Narkoba maka hal ini memilki nilai strategis bagi desa pekraman untuk melakukan pencegahan di desanya. “Pararem yang ada akan mengikat seluruh krama adat di wilayah desa pekramannya. Jika ada krama yang terlibat, maka pararem yang ada diterapkan, krama yang terlibat akan kena hukuman positif dan juga sanksi adat, ” imbuhnya.

Pengukuhan Desa Bersih Narkoba

Sementara itu Kepala BNN RI Heru Winarko dalam sambutannya menyampaikan bahwasannya Bali termasuk dalam lima besar daerah pengguna narkoba dan daerah yang paling banyak jenis narkoba yang beredar. Peredaran narkoba dan penyalahgunaannya tidak hanya menyasar kaum muda, tetapi juga orang dewasa bahkan anak-anak dan beredar sampai ke pelosok desa. Oleh karena itu, dengan pengukuhan Desa Bersih Narkoba dan dikuatkan dengan pararem yang ada, maka diharapkan angka peredaran dan penggunaan narkoba khususnya di Bali dapat terus menurun. “Mungkin nantinya desa bersih narkoba dapat dimasukkan sebaga salah satu kriteria dalam lomba desa. Semua komponen masyarakat di desa bekerjasama agar desa memilki ketahanan akan narkoba. Kedepannya saya harapkan semua desa di Bali bersih dari narkoba. Mari kita hidup sehat tanpa narkoba, ” tuturnya.

Dalam acara yang dihadiri Bupati Gianyar, Anggota Forkopimda Kabupaten Gianyar, Kepala BNN Kabupaten/kota se Bali, Ketua Majelis Madya Desa Pekraman Gianyar dan LSM anti narkoba se Bali, juga diisi dengan pembukaan selubung desa bersih narkoba, pelantikan relawan anti narkoba dengan penyematan pin oleh Kepala BNN RI serta penandatangan pararem  dan penyerahan piagam penghargaan pararem oleh Wakil Gubernur Bali kepada perwakilan bendesa. (amb)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.