fbpx
CeremonialFeaturedGianyar

Kemenpora dan Gema Desantara Rekrut 2000 Pemuda Kader Anti Narkoba di Bali

GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Kegiatan pelatihan Kader Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI bekerjasama Dewan Koordinasi Nasional Gema Desantara yang menyasar lima Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali memasuki hari terakhir. Puncak kegiatan pelatihan KOPAN yang menargetkan merekrut 2000 kader ini dilaksanakan di Taman Lapangan Astina Gianyar,Kabupaten Gianyar, Senin (29/10/2018) pagi

Ketua Dewan Koordinasi Nasional Gema Desantara, Jaelani saat memberikan sambutan dalam pelatihan ini berharap suasana Sumpah Pemuda yang baru saja kita peringati bersama, semoga bisa menjadi momentum bagi generasi muda untuk menjadi pelopor hal-hal yang baik di lingkungan masing-masing.Utamanya untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” harap Jaelani.

Menurut Jaelani kegiatan ini tidak akan bermanfaat bila berhenti sampai di sini. Oleh sebab itu, peran serta dan keaktifan dari pemudalah yang menjadi motor penggerak dalam kemajuan dan memberikan manfaat kepada pemuda yang lainnya.

Baca Juga:  Bupati Sanjaya Hadiri Piodalan Ageng Bhatara Turun Kabeh Pura Puseh Bale Agung Desa Adat Padangan

“Kami berharap tangan terbuka dari Pemerintah Daerah Gianyar untuk terus mendukung kegiatan seperti ini agar tidak hanya selesai sampai disini, namun ke depan ada kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan sosialisasi anti narkoba yang terselenggara di Kabupaten Gianyar dan daerah lain di provinsi Bali,” ungkapnya.

Jaelani meminta seluruh peserta yang akan menjadi kader anti narkoba bisa menginisiasi komunitas-komunitas di lingkungan sekitar rumahnya. Sehingga ke depan bisa menjadi pelopor di lingkungan dalam hal pencegahan dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar Drs. Anak Agung Gede Agung M.Ap,menyampaikan bahwa narkotika merupakan zat yang memiliki manfaat di bidang kesehatan. Namun di sisi lain, narkotika dapat menimbulkan ketergantungan apabila tidak ada pembatasan dan pengendalian yang baik dan benar.

“Menyadari betapa bahayanya narkoba dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Maka dalam upaya pencegahan sangat diperlukan upaya terpadu dan keperdulian semua pihak untuk ikut serta dalam memerangi penyalahgunaan dan peredarannya,” terangnya.

Ia menambahkan, ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk melawan penyalahgunaan narkoba. “Keberadaan kader Anti Narkoba diharapkan menjadi penggerak untuk menginformasikan bahaya narkoba serta mampu mendorong aktivitas positif secara mandiri baik di lingkungan kerja, belajar, dan lingkungan masyarakat,” kata Anak Agung Gede Agung.(*red)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.