fbpx
BirokrasiFeaturedPolitikTabanan

Kondisi Kantor dan Armada Damkar Pemkab Tabanan Memprihatinkan

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Komisi I DPRD Kabupaten Tabanan mengaku prihatin terhadap sejumlah sarana dan prasarana yang masih kurang layak di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan, Selasa (3/3/2020).

Betapa tidak, keadaan atapnya sudah bolong-bolong. Dinding sudah rapuh, dapur, toilet dan bahkan hampir seluruh stuktur bangunannya pun tidak seperti kantor pada umumnya.

Tak hanya struktur bangunan yang rapuh, keadaan kantornya pun terkesan sangat kumuh. Kendati demikian para petugas terlihat iklas dan nampak tak menghiraukan hal itu. Padahal maut mengintai mereka. Karena kondisi kantor yang rapuh dikhawatirkan suatu saat bisa saja ambruk dan menimpa mereka.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi bersama sejumlah anggota Komisi I seperti I Ketut Arsana Yasa, Dewi Marheni, Dewi Trisnawati, saat menyambangi Dinas Damkar di Jalan Pahlawan, Desa Delod Peken, Kabupaten Tabanan sungguh sangat memprihatinkan.

“Jadi memang ini kita sebagai mitra damkar sedih melihat fasilitas diatas apalagi mengenai MESS ini, kasihan dia (personel damkar) kerjanya harus siaga 24 jam, kemudian ditunjang fasilitas yang tidak memadai,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Tabanan Tinjau Dampak Bencana Cuaca Ekstrem di Pura Luhur Batukau

Menurutnya sejumlah fasilitas para personel damkar, masih jauh dari kata standar. Dalam kondisi seperti ini sangat memperihatinkan baik dari kondisi kantor lokasi memang strategis yang lebih mudah untuk menjangkau dimana ada wilayah terjadinya kebakaran. Namun melihat dari kondisi kantor sudah tidak layak. Dimana fasiltas yang ada didalam dimanfaatkan oleh personel untuk piket istirahat sarana dan prasananya tidak mendukung.

Kemudian fasilitas armada yang menjadi ujung tombak dalam menangani kebakaran, juga sudah berumur sehingga perlu adanya peremajaan. Dimana Komisi I tampaknya harus tegas melaksanakan rapat lanjutan dengan Tim TAPD khusus untuk urusan pemadaman harus disikapi secara tuntas, baik secara anggaran yang berkaitan dengan pemadam kebakaran,”tegasnya.

Sementara itu, menurut Pelaksana Harian Kabid Damkar Tabanan I Wayan Suakta mengungkapkan, tempat istirahat saat piket hanya menggunakan karpet dan matras kasur yang telah robek telah bertahun-tahun tidak menggunakan bantal. Kami yang piket di pos jaga sudah bertahun-tahun tidur mengunakan matras robek, karpet tanpa bantal, hanya tidur diatas karpet, tanpa bantal,” ujarnya.

Baca Juga:  Strategi Turunkan Angka Stunting: Upaya Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Ditambahkannya selain fasilitas kerja dan kenyamanan saat menjalankan tugas dan berjaga saat ini kondisi pos jaga telah nyaris ambruk, atap banyak yang bocor, apalagi saat ini musim hujan sering bocor.

“Kalau ada hujan dan angin, kami tidak brani diam didalam pos karna takut ambruk semua ini sudah kami alami bertahun-tahun.

Dan dengan keterbatasan anggaran kami tetap melaksanakan pelayanan kendati kondisi sangat memperihatinkan namun semangat anggota Damkar untuk bekerja sangatlah tinggi. Kondisi kantornya memang seperti itu. Ia bersama rekan kerjanya hanya menjalan tugas.

Disamping itu dengan memiliki 5 unit armada hanya 2 yang bisa operasionalkan dua diantara mengalami kerusakan, satu lagi tidak mengunakan turbo dan power setering,”kata dia.

Dia berharap kepada Pemerintah Daerah Tabanan segera mendapatkan perhatian terhadap sejumlah sarana dan prasarana yang masih kurang layak di Kantor Damkar Tabanan,”pungkasnya. (mp/ka)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.