fbpx
BirokrasiDenpasarFeaturedKesehatan

Konsumsi Ikan Cegah Stunting Untuk Anak Usia Dini

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gerakan edukasi “Makan Ikan Cegah Stunting di PAUD” diselenggarakan secara serentak di Indonesia. Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Himpunan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini Seluruh Indonesia (HIMPAUDI SI).

Di Bali, Sekolah Al-Azhar Syifa Budi yang berlokasi di Jalan Pulau Belitung 11A, Banjar Geladag, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan juga melaksanakan kegiatan yang sama, Senin (25/11/2019).

“Harus diakui makanan favorit anak-anak saat ini ayam, terutama makanan siap saji (fast food), jadi jarang terdengar anak-anak makan ikan. Dan gerakan makan ikan ini harus sesegera mungkin dilakukan, dan kami di Al-Azhar sudah melaksanakan,” ucap Ketua Yayasan Al-Azhar Syifa Budi Bali, Amran Hidayat.

Ditambahkan, di hari-hari tertentu pihaknya juga menyarankan agar orangtua murid membawa makanan dengan lauk ikan. Namun diakui jika masih ada anak yang kurang terbiasa makan ikan.

“Ada yang protes, kok ikan bukan ayam lauknya. Nah ini merupakan salah satu tantangan. Sehingga bagi kami, mengajarkan anak yang tepat untuk memakan ikan ya sekarang ini, ketika mereka masih di usia dini,” terangnya didampingi Kepala PG dan TK Al-Azhar Syifa Budi, Hj. Mei Safita Istiasari.

Kepala TK dan PG Mei Safita Istiasari menambahkan, gerakan edukasi “Makan Ikan Cegah Stunting di PAUD” yang dilaksanakan di Al-Azhar bagian dari lomba yang digelar secara nasional.

“Negara kita kaya akan sumber daya alam dan kelautannya, namun yang ironis kekayaan tersebut tidak bisa dimaksimalkan. Jadi gerakan makan ikan juga sekaligus sebagai edukasi atau upaya pengenalan sumber-sumber alam dan laut kita kepada anak-anak,” jelasnya.

Baca Juga:  Mutasi Pejabat Utama dan Enam Kapolsek di Lingkungan Polres Tabanan

Di tempat yang sama bunda PAUD Kecamatan Denpasar Selatan Ni Made Notihani mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan yang digelar Al-Azhar.

“Ikan sangat bermanfaat bagi kita terutama pada pertumbuhan anak-anak. Saya berpesan kepada ibu-ibu agar di rumah selalu menyiapkan menu makanan dengan porsi ikan lebih banyak,” ucap Made Notihani.

Sebelumnya Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster mengajak masyarakat khususnya kaum ibu untuk gemar mengkonsumsi ikan segar secara rutin. Sebab selain sangat baik bagi kesehatan, juga berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara luas.

Hal itu disampaikan Ny. Putri Koster saat menghadiri acara ‘Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan melalui

Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) dan Lomba Masak Serba Ikan, di Wantilan Pura Dalem Kahyangan, Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Selasa (24/9/2019).

“Hal tersebut karena kandungan protein, vitamin dan Omega 3 dalam ikan sangat baik bagi pembentukan kecerdasan otak. Dengan mengkonsumsi ikan secara rutin sejak dini, kualitas SDM juga akan meningkat,” kata Ny. Putri Koster.

Menurutnya, kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh kecerdasan dan kesehatan. Hingga SDM yang sehat, cerdas dan produktif akan mendorong proses pembangunan berkualitas pada gilirannya meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ditambahkannya pula, mengkonsumsi ikan secara rutin juga dapat mencegah berbagai penyakit, seperti jantung dan kolesterol. Selain itu, kandungan yodium dalam ikan mampu mencegah penyakit gondok.

Baca Juga:  Mutasi Pejabat Utama dan Enam Kapolsek di Lingkungan Polres Tabanan

“Tapi ikan yang dipilih harus segar, jangan yang ada pengawetnya atau ikan yang diawetkan. Karena ini akan percuma, bahkan bisa merusak kesehatan kita,” pesannya.

Khusus untuk tingkat kecerdasan dan tumbuh kembang anak, menurutnya sangat ditentukan pada seribu hari pertama kehidupan utamanya sejak dalam kandungan. Untuk itu, kembali ia mengingatkan para ibu-ibu, agar membiasakan diri rutin mengkonsumsi ikan sejak hamil hingga menyusui.

“Jangan percaya makan ikan itu cacingan. Justru dengan makan ikan, kecerdasan otak kita akan meningkat, terutama bagi anak-anak di usia emas 0-8 tahun,” kata istri Gubernur Bali Wayan Koster ini.

Apalagi hal ini menurutnya, sangat terdukung oleh potensi perikanan dan kelautan di Indonesia, terutama Bali yang sangat tinggi. Potensi ini kata dia, harus terus dimanfaatkan secara maksimal.

Ia kemudian menyontohkan, bagaimana negara maju semacam Jepang yang memiliki tingkat konsumsi ikannya tinggi, berpengaruh luar biasa terhadap kualitas SDM dan usia harapan hidup (UHH) masyarakatnya.

Maka itu, Forikan Provinsi Bali bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali akan terus mengkampanyekan gemar makan ikan, khususnya di pedesaan. Hal ini mengingat masih ditemukannya sejumlah kasus stunting dan gizi buruk di  wilayah pedesaan akibat kurangnya asupan gizi.

“Untuk itu, kami akan terus mengkampanyekan makan ikan sejak dini untuk mencegah penyakit tersebut,” tegasnya.(mp/aw)

Berita Terkait

Back to top button