fbpx
BirokrasiDenpasarFeatured

Melalui Perpustakaan, Pemprov Gemakan Budaya Membaca Guna Kualitas Diri Lebih Baik

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Literasi merupakan sebuah kemampuan seorang individu dalam mengolah informasi atau ide. Media yang diolah dalam sebuah proses literasi dapat berupa media cetak atau aksara seperti buku dan tulisan, ataupun media visual berupa gambar dan film, serta tidak terlepas dari ketrampilan bahasa, yaitu bahasa tulis dan lisan yang memerlukan beberapa dukungan kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre, dan pengetahuan kultural.

Hal ini salah satunya terbentuk dari minat gemar membaca, yang didukung sarana prasarana memadai salah satunya melalui Perpustakaan baik milik perseorangan, swasta maupun pemerintah. Di era yang penuh tantangan kedepan, yang terpenting yakni bagaimana cara meningkatkan kecerdasan para generasi muda melalui membaca, bagaimana supaya menarik minat anak-anak dan semua masyarakat untuk membaca dan menjadi budaya keseharian, karena dengan membaca kualitas dirinya akan menjadi lebih baik. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali Luh Putu Haryani saat membuka kegiatan Panggung Literasi Duta Baca Provinsi Bali, di Aula kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Jumat (5/4/2019).

“Pistol memiliki peluru hanya satu butir, jika ditembakan hanya bisa menembus satu kepala. Tapi beda dengan ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh melalui membaca, berjuta-juta bahkan bermilyar-mliyar kepala orang bisa ditembak, dipengaruhi bahkan dibunuh. Jika dimanfaatkan dengan dengan baik maka hasilnya positif, jika negatif ya mempengaruhi orang secara negatif,” ujar Luh Putu Haryani.

Baca Juga:  Wujudkan Keanggotaan yang Berperan Aktif dan Berkontribusi, Pj. Gubernur Bali Kukuhkan Kepengurusan PWRI Provinsi Bali 2024-2029

Lebih jauh, Haryani mengulas tentang peranan Perpustakaan dalam mendukung kecerdasan dan meningkatkan wawasan masyarakat. Hal ini terlihat pada negara-negara maju, yang selalu mendukung pengembangan perpustakaan sebagai wahana menimba ilmu. “Jangan beranggapan perpustakaan itu tidak apa-apanya, justru kalau orang yang mengerti seperti di negara maju diantaranya Belanda, Inggris, Perancis perpustakaan itu dijaga, dipelihara dan dikembangkan sebagai gudangnya ilmu pengetahuan,” imbuhnya seraya melanjutkan sambutan.

Saat ini, Dinas Kearsipan da Perpustakaan menurutnya telah mengajukan anggaran guna membangun gedung perpustakaan yang lebih refresentatif yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa menarik minat para generasi muda untuk mengisi waktu luangnya dengan membaca di perpustakaan.

“Kami sudah merencanakan dan mengajukan anggaran pembangunan gedung perspustakaan yang nantinya akan terdapat tempat bermain jika ada orang tua yang memanfaatkan waktunya untuk membaca sehingga anak-anaknya pun ikut betah dengan bermain, selanjutnya kamar mandi dan ruang ganti yang bisa dimanfaatkan siswa-siswa sekolah diantara jeda jam sekolah dan kegiatan les ekstrakurikuler jadi mereka bisa memanfaatkan ruang yang ada dan para orang tua pun bisa tenang jika anak-anaknya berada disini daripada terpengaruh kegiatan negatif, ruang diskusi pun akan kami sediakan sehingga para mahasiswa dalam bentuk kelompok bisa membahas tugas-tugas kuliahnya, yang terpenting yakni dilengkapi kantin yang harganya terjangkau karena kan cakupannya anak-anak sekolah dan fasilitas lainnya,” tegas Haryani.

Baca Juga:  PJ Bupati Buleleng Ingin RPJPD Disusun Sebagai Bingkai Pembangunan Sesuai Potensi Daerah

Sementara itu, Duta Baca Provinsi Bali Ni Nyoman Clara Listya Dewi pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan sebagai Duta Baca sehingga bisa berbagi pengalaman dengan rekan-rekan seusianya, serta yang terpenting bisa ikut berpartisipasi dalam menumbuh kembangkan minat baca para generasi muda.  Lebih jauh, Ia pun berbagi pengalamannya dan mengajak para generasi muda untuk meningkatkan minat membaca karena dengan membaca menurutnya dapat meningkatkan wawasan setiap orang.

“Proses literasi sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, jika di suatu daerah mayoritas masyarakatnya tidak teredukasi dan tidak tahu baca tulis bisa saja di daerah tersebut ekonominya tidak jauh lebih baik daripada daerah lain di mana mayoritas masyarakatnya teredukasi, mendapat akses pendidikan yang lebih baik, bisa baca tulis, maka daerah tersebut tingkat ekonominya akan lebih baik,” cetus Listya Dewi.

Kegiatan Panggung Literasi yang dikemas dalam acara seminar atau gelar wicara mengundang para penggiat literasi diataranya  siswa Perwakilan SMA se Denpasar, komunitas-komunitas, tenaga pendidik, masyarakat umum dan sebagainya. (mp)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.