fbpx
DenpasarFeaturedSeni Budaya

Joged Bumbung Jembrana Tepis Kesan Jaruh

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Label negatif yang hingga kini melekat pada kesenian joged bumbung kian meresahkan masyarakat.

Joged masa kini yang dikenal dengan istilah joged jaruh berusaha ditepis oleh Sanggar Seni Sana Sini kabupaten Jembrana dalam persembahannya di Pesta Kesenian Bali (PKB) XL.

Sanggar yang berada di bawah pimpinan Ida Bagus Sulinggih ini sangat menyayangkan tergerusnya pakem joged yang senantiasa menjadi pegangan para pelaku kesenian joged bumbung.

Baca Juga:  Wujudkan Keanggotaan yang Berperan Aktif dan Berkontribusi, Pj. Gubernur Bali Kukuhkan Kepengurusan PWRI Provinsi Bali 2024-2029

“Jadi kami memberikan sajian joged bumbung klasik dimana tabuh dan gerakannya masih menjurus pada pakem-pakem joged,” ungkap Sulinggih.

Berdiri tanggal 12 Seprember 2013 lalu, Sanggar Seni Sana Sini ternyata memiliki filosofi dalam penamaanya.

“Sanggar Seni Sana Sini artinya berkesenian kesana kemari yang terpenting adalah pengalaman,” ujar Sulinggih sembari tertawa di Taman Budaya Bali, Senin (09/07/2018).

Dalam menyiapkan sebuah garapan Sulinggih mengaku ‘kesulitan’ layaknya seorang teman yang membuat manusia menjadi dewasa.

“Penari ada yang punya pacar dan setelah diketahui menari joged pacarnya bilang jangan karena kesan negatif dan martabat itu turun kalau nari joged,” beber Sulinggih.

Salah satu pemikiran itulah yang ingin diperangi Sulinggih. Kini joged bumbung senantiasa mencari Sulinggih dan Sulinggih lainnya yang bersedia memerangi label negatif pada joged bumbung. (mp)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.