fbpx
PariwisataSeni Budaya

Perupa Gorontalo Pamerkan 100 Karya di Ubud Bali

Gianyar (Mediapelangi.com)- Kawasan wisata Ubud Bali kembali diramaikan oleh 26 seniman yang tergabung dalam kelompok Perupa Gorontalo yang akan memamerkan karya-karyanya di Galeri Seni Monkey Forrest. Tak tanggung-tanggung,  pameran seni rupa ini digelar selama sebulan, 25 Oktober- 25 November 2017.

Tak kurang dari 100 karya  diboyong dan  dipamerkan. Temanya  cukup beragam dengan berbagai corak dan aliran. Dari gaya realis, figuratif,  kontemporer hingga ke karikatur dan kaligrafi. Karya yang dipamerkan mencakup  lukisan,  grafis, fotografi dan hingga patung. Sebagian besar  mengambil tema tentang Gorontalo.

Galeri seni Monkey Forrest yang terletak di Desa Pakraman, Padang Tegal, Ubud, Bali,   sengaja dipilih sebagai lokasi pameran, karena reputasinya yang sudah lama dikenal sebagai salah satu destinasi utama turisme di Bali.

Setiap hari, tak kurang dari 3200 wisatawan dari berbagai dunia mengunjungi  kawasan konservasi yang mengoleksi 678 ekor monyet itu.  Terlebih, Ubud dikenal sebagai jantung kesenian dan kebudayaan di Bali yang mendunia.

Pameran kali ini mengambil tema “Lowali De Bali” yang arti harfiahnya “Jadi ke Bali,” . Tema ini sengaja dipilih, karena keinginan besar kelompok Perupa Gorontalo, memperkenalkan karya-karyanya ke dunia luar.

Baca Juga:  Semarak Buleleng: Ribuan Pengunjung Memadati Pembukaan, Pj Bupati Ajak Masyarakat untuk Mencintai Buleleng secara Utuh

Kurator pameran, I Wayan Seriyoga Parta mengatakan, hal ini seiring dengan medan seni rupa di Gorontalo yang mulai terbentuk dan menggeliat kurun beberapa tahun terakhir.
Adapun  karya-karya yang akan dipamerkan kali ini, telah melalui proses kuratorial dan dapat dipertanggung jawabkan nilai serta kualitas artistik dan estetikanya.

“Ini  merupakan sebuah kehormatan besar sekaligus sebagai tantangan untuk menunjukkan kualitas dan kreatifitas perupa Gorontalo, tidak saja di level nasional namun sampai ke level internasional,” ujar kurator yang juga mengajar di jurusan kriya seni, Universitas Negeri Gorontalo itu .
Selain itu, pameran ini juga bertujuan mempromosikan potensi wisata, adat dan kebudayaan  Gorontalo dalam bentuk karya seni baik lukis, kriya maupun kaligrafi.

Pihaknya tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ketut Budiana, kurator Monkey Forest Art Gallery Ubud Bali, membuka ruang bagi para perupa Gorontalo.  Juga semua pihak yang memberikan dukungan, baik moril mapupun materil.

Perupa Gorontalo adalah kelompok seni rupa pertama di Gorontalo. Terbentuk pada 2013 silam dan bersifat inklusif. Anggotanya tidak terikat pada satu kecenderungan,  aliran dan medium seni rupa. Kelompok ini sangat terbuka bagi siapapun yang menaruh perhatian dan memajukan  seni rupa di Gorontalo. Kelompok ini juga kerap menggelar berbagai   pelatihan dan edukasi seni rupa pada masyarakat.

Baca Juga:  Sekda Dorong Promosi Lebih Masif dari JBB untuk Memperkenalkan Buleleng

Farlan Adrian, 22, salah satu anggota perupa  Gorontalo mengatakan,banyak pelajaran penting dapat dikutip dari   pameran ini. “Ini satu langkah yang cukup progresif bagi kami.  juga bisa  menempa mental,menambah jejaring dan pengalaman, “ ujar  pria yang pernah meraih juara satu lomba lukis pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2016 silam itu.

“Lowali De Bali”, merupakan pameran bersama  kelima yang diselenggarakan oleh Perupa Gorontalo.

Adapun perupa yang turut memamerkan karyanya, yakni Akbar Abdullah, Anang Suryana Musa, Arya Budi, Astika Mulyasari, Fandhy  Rais, Farlan Adrian Hasan, Iwan Yusuf, Jemmy Malewa, Luthfi Hinelo, Mohamad Aziz Alkatiri, Mohamad Fauzi Malabar,  Mohammad Rivai Katili, Muh. Djufryhard, Ninox, Pipin Idris, Riden Baruadi, Ridwan Sahel, Rhyo N Kony,Suarmika,  Syam Terrajana, Suleman Dangkua, Syarif Munawar, Thalib R. Eka, Tri Andini Putri, Tri Nur Istiyani Nurdin, Yayat Gokilz. (*/mp).

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.