fbpx
DenpasarFeaturedKesehatan

Update Corona di Bali 27 Mei 2020: Kasus Positif Bertambah 8 Orang, PMI dan Transmisi Lokal

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dapat menyampaikan perkembangan Penanganan  (COVID-19) di Provinsi Bali, Rabu (27/5/2020).

“Jumlah kumulatif pasien positif per hari ini sebanyak 415 orang. Artinya hari ini bertambah 8 orang WNI, yang terdiri dari 4 PMI dan 1 orang transmisi lokal, 3 orang Imported Case,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Sementara jumlah pasien sembuh 302 orang, bertambah 7 WNI, terdiri dari 2 PMI dan 5 orang Transmisi local.

.Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 109 orang yang berada di 7 rumah sakit dan dikarantina (Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering).

Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case. untuk transmisi lokal komulatif sejumlah 178 Orang.

Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya upaya pencegahan COVID-19, seperti penggunaan masker, mencuci tangan, jaga jarak fisik dan lainnya.  Untuk itu, sekali lagi, dalam upaya menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,”katanya.

Yang boleh melakukan perjalanan dikecualikan untuk angkutan logistik, kesehatan, diplomatik, tugas lembaga tinggi negara serta angkutan logistik penanganan COVID-19.

Baca Juga:  Tim Medis Lapas Tabanan Gelar Penyuluhan dan Skrining HIV/AIDS untuk WBP

Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mewajibkan setiap orang yang akan memasuki Provinsi Bali melalui bandara untuk menjalani tes SWAB dan menghimbau masyarakat Bali untuk mentaati peraturan tersebut dengan penuh disiplin sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Berkaitan kebijakan ini pula melalui Gugus tugas dan berkolaborasi dengan Pemerintah kabupaten / kota, TNI, POLRI dan pemerintah pusat di daerah bersama-sama menegakkan peraturan Menteri Perhubungan tersebut dengan melakukan upaya penebalan penjagaan di pintu-pintu masuk Pulau Bali yaitu di Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk,  Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Padang Bai.  Jika masyarakat akan melintasi jalur-jalur ini maka pada pintu masuk akan dijaga petugas,”imbuhnya.

Untuk itu dimohon pengertian masyarakat untuk mematuhi peraturan dan lebih baik tetap di tempat.  Masyarakat Bali yang akan mudik lebih baik mempertimbangkannya.  Pengetatan ini tidak hanya dilakukan Pemprov Bali tetapi juga pemerintah daerah lain juga melakukan hal yang sama.

Untuk itu sebaiknya tidak mudik dan tetap di tempat.  Begitu pula krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di daerah yang melakukan PSBB atau daerah zona merah dimohon agar tetap di tempat jangan dulu pulang ke Bali.  Kepulangan krama Bali bisa dapat berdampak negatif pada Anda, keluarga dan masyarakat Bali, karena kita tidak tahu jika kita terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes.  Untuk itu masyarakat Bali tetap tinggal di tempat kecuali ada hal yang sangat penting atau mendesak,”tambahnya.

Mengingat transmisi lokal COVID-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka meminta  kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin kita semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19 yakni selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari keramaian, menerapkan etika batuk / bersin, melakukan penyemprotan disinfektan di tempat yang tepat, peduli kesehatan dan kebugaran  tubuh kita.  Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini, maka transmisi lokal penyebaran COVID-19 pasti bisa kita hentikan.

Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kami meminta semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contacts untuk menemukan siapapun yang  pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19 sehingga kita bisa menangani lebih awal orang-orang yang beresiko terinfeksi Covid-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain,”pungkasnya. (*mp/rls)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.